MENTARI PAGI EDISI 630, SELASA 15 DESEMBER 2020
Oleh : Himpunan Mahasiswa Analis Efek Universitas MH. Thamrin
15 Dec 2020
REVIEW IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (14/12/2020) menguat tipis sebesar (1.249%), mengakhiri di level pada perdagangan kemarin di level 6,012. Hampir semua sektor serentak melakukan penguatan, tetapi terdapat satu sektor yang menututup melemah.

Sektor yang mengalami penguatan tertinggi pada perdagangan kemarin diraih oleh sektor Trade, Service and Investment sebesar (+2,50%) dan disusul oleh sektor Mining sebesar (+2.08%). Sementara satu-satunya sektor yang mengalami pelemahan yaitu terjadi pada sektor Property, Real Estate and Building Construction sebesar (-0.82%). Dikarenakan pada perdagangan kemarin hanya terdapat satu sektor yang melemah dan sisa sektor lainnya menguat maka tidak dapat dibendung akibatnya, IHSG mampu melanjutkan kenaikannya dan sampai menyentuh 6 ribu. Pada perdagangan kemarin tercatat 27.22 Milyar saham diperdagangkan dengan total nilai transaksi sebesar 18.82 Triliun. Asing pun memilih untuk menjual dan mencatatkan penjualan bersih (Net Foreign Sell) sebesar (135,99 Miliar).

Hari ini kami memprediksi bahwa IHSG akan melanjutkan kenaikan dari hari sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan Henry Wibowo menyatakan pengesahan Undang-undang Cipta Kerja (Omnibus Law) menjadi katalis yang positif untuk mendorong perekonomian nasional. Selain itu, terpilihnya Joe Biden sebagai presiden AS juga membuat aliran modal asing membanjiri pasar saham di negara-negara emerging market. Di sisi lain, pelaku pasar juga mendapat kepastian mengenai vaksinasi massal mulai Januari tahun depan untuk mengendalikan penularan virus. Hal ini juga direspons positif pelaku pasar saham.

Dampaknya terasa tak hanya di pasar keuangan, sentimen ini juga bakal menggerakkan investasi di sektor riil melalui investasi asing langsung (Foreign Direct Investment).

Disisi lain jika dilihat berdasarkan analisa teknikalnya, candlestick masih berada diatas Indicator Moving Average Cross rerata 13 dan 34 (MA Cross 13,34) dan juga belum terlihatnya akan terjadi persilangan Death Cross.

 

BERITA EKONOMI

Emas mulai loyo? Gimana nasib investor….

Harga emas dunia melemah pada perdagangan Senin (14/12/2020) tertekan oleh vaksinasi yang akan dilakukan Amerika Serikat (AS) mulai pekan ini. Pada pukul 17:47 WIB, emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.819,81/troy ons, ambrol 1,04% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Jumat (11/12/2020) malam waktu AS, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Durg Administration/FDA) menyetujui penggunaan darurat vaksin Pfizer dan BionTech.

“Otorisasi FDA untuk penggunaan darurat vaksin Covid-19 pertama merupakan tonggak penting dalam memerangi pandemi dahsyat yang telah mempengaruhi begitu banyak keluarga di AS dan di seluruh dunia,” kata komisaris FDA Stephen Hahn dikutip Guardian pada Jumat (11/12/2020).

AS mengikuti negara lain, termasuk Inggris, Kanada, dan Meksiko, yang juga telah mengesahkan vaksin Pfizer-BioNTech untuk penggunaan publik yang lebih luas.
Pemerintah AS berencana untuk mendistribusikan 2,9 juta dosis dalam tempo 24 jam, dan 2,9 juta dosis 21 hari kemudian untuk suntikan kedua.

Menurut HIMA AE, pada saat vaksinasi mulai didistribusikan kepada publik mulai senin dini hari (14/12/2020), para investor mulai percaya diri dan kembali beralih ke asset berisiko yang kian diburu sehingga asset aman dan tanpa imbal hasil (dalam hal ini adalah emas) jadi kurang menarik untuk dilirik.

Survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dengan 1.507 partisipan menunjukkan sebanyak 54% memberikan proyeksi bullish, 28% bearish, dan 17% netral yang dilakukan oleh Kitco.

Belum pastinya kapan stimulus fiskal jilid II di Amerika Serikat (AS) akan cair membuat harga emas “kehabisan bensin” untuk kembali menguat. Stimulus fiskal dan moneter merupakan “bahan bakar” utama emas menguat sepanjang pekan tahun ini.

Di pekan ini, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan mengumumkan kebijakan moneter. Ada kemungkinan The Fed akan menambah nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) sebab hingga saat ini stimulus fiskal di AS masih belum cair dan pasar tenaga kerja AS kembali memburuk.

Namun, sentimen dari vaksin diperkirakan akan mengalahkan stimulus dari The Fed, maupun dari pemerintah AS.

Sumber : CNBC.

 

REKOMENDASI SAHAM

Pada perdagangan Senin, 14 Desember 2020 PT. XL Axiata Tbk (EXCL) ditutup menguat sebesar +6,5% pada harga Rp 2.620. Jika dilihat dari Analisis Teknikal pada perdagangan kemarin membentuk Candle Long White Body yang mengindikasikan adanya potensi penguatan. Hal ini juga didukung oleh indikator DMI, ADX dan Volume yang memiliki korelasi positif terhadap penguatan saham tersebut.

Dari indikator DMI dapat kita simpulkan bahwa pergerakan harga saham EXCL dalam posisi tren bullish. Hal ini dikarenakan posisi garis +DI berada di atas garis –DI. Keadaan tren bullish tersebut juga kuat, dikarenakan ADX > 25.

Indikator-indikator di atas juga diperkuat dengan Volume perdagangan yang tinggi dan didominasi oleh aksi beli (Buy).

Recommendation: Buy

Target Price     : Rp 2.750

Stop Loss        : Rp 2.570

 

(DISCLAIMER ON)



Telah diterbitkan di

https://hima-analisefek.com/2020/12/15/mentari-pagi-edisi-630-selasa-15-desember-2020/